sumber : www.smartnewsonline.com |
Penulis : Sendy Setya Azzuri
Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Universitas Sunan Ampel Surabaya
Semenjak kecil siapa yang tidak tau
mengenai matematika. Bahkan, ketika kecil kita sudah diajarkan mengenal
angka-angka dan diajarkan berhitung. Pelajaran matematika dianggap sebagian
besar pelajar sebagai momok yang menakutkan di sekolah. Matematika menjadi
pelajaran yang tersulit untuk dipelajari karna pembelajarannya tentang
berhitung saja dan harus menggunakan rumus yang sangat rumit untuk dipelajari.
Begitu mendengar matematika, yang ada
dipikiran kita adalah berhitung, berhitung, dan berhitung. Padahal matematika
bukan tentang itu, “Matematika adalah tentang logika kita, tentang konsistensi
logika kita” kata Sujiwo Tejo. Banyak sekali manfaat matematika seperti melatih
daya berpikir kita dalam menyelesaikan masalah, kreatifitas menyelesaikan
masalah dengan batas waktu, kecepatan nalar berpikir dalam pemecahan suatu
masalah, dan lain sebagainya.
Pemahaman umum yang sudah marak terjadi
dimasyarakat sudah selayaknya dikoreksi dan diubah, agar matematika tidak
bersifat teoretis saja, hanya terpaku kepada salah satu bahasan. Seperti Tan Malaka
bilang bahwa “Hitungan yang biasa kita kerjakan, eksperimen dalam ilmu alam dan
pembuktian yang guru lakukan di depan kita, semuanya mengandung logika” (Tan Malaka, 1943). Dengan kata lain
logika ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Logika matematika yang selama
ini dipelajari harus mampu kita jabarkan kepada realitas sosial. Di dalam
keberadaannya matematika berfungsi untuk membantu manusia dalam memahami,
meguasai, dan menemukan jawaban atas permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Melihat kemacetan di jalan raya, seseorang
yang menggunakan logika matematika itu akan melihat sebagai sebuah
himpunan-himpunan kendaraan dan dari himpunan tersebut maka bisa diselesaikan
permasalahannya. Begitupun, seorang pemain musik dalam merangkai nada-nada
secara tidak langsung dia menggunakan logika matematika agar nadanya urut
sistematis sehingga bisa didengarkan dengan baik.
Pada dasarnya, logika matematika ini
sudah terintegrasi, sudah menyatu dalam diri seseorang. Dalam kehidupan
sehari-hari dalam urusan belajar, pekerjaan, maupun saat kita memilih suatu
barang untuk kita beli. Ratusan proses penalaran logika matematika terus
berjalan setiap harinya tanpa kita sadari. Kegiatan atau permasalahan sosial
yang terjadi dimasyarakat sebenarnya hanyalah sebuah pola-pola dalam logika matematika
yang dapat kita temukan penyelesaiannya dengan ketepatan kita dalam berpikir
sosial menggunakan logika matematika.
Posting Komentar