Intan Pratiwi selaku pemateri keagamaan asal Banyuwangi , menuturkan bahwa ini merupakan kali pertama ia diundang sebagai salah satu pemateri dalam acara Bimtes. “saya pribadi sangat mensupport acara ini. Karena dengan ini, akan sangat membantu peserta Bimtes untuk lebih memahami latihan soal beserta penjelasan dan jawabannya. Disamping itu, bagi pemateri sendiri, juga merupakan wadah untuk terus belajar dan berbagi ilmu, untuk panitia, pastinya dengan mengadakan kegiatan kegiatan yang bermanfaat, dapat memantik keaktifan anggota dan mempererat ukhuwah dan kerjasama demi lancarnya acara. Jadi, semoga acara ini bisa terus berlanjut di masa yang akan datang” tuturnya.
Kendala yang dihadapi oleh Intan adalah keterbatasannya dalam melihat berapa jumlah peserta yang hadir karena ia menggunakan hp dan para peserta juga tidak ada yang bertanya, kendati hal tersebut Intan berharap para peserta dapat memahami apa yang ia sampaikan.
Lain hal nya dengan Dewi Ulul Azmi. Ia menuturkan bahwa acara Bimtes ini merupakan sebuah terbosan yang baik di tengah pandemic bagi calon mahasiswa yang ingin mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi. Selain itu ini merupakan kali kedua bagi Dewi menjadi pemateri dalam acara Bimtes. “Sejauh yang saya tau, dari bagaimana panitia memperlakukan tim tentor. Dimulai dari menghubungi kami yang lumayan lama dari pelaksanaan, Tim acara saat pelaksanaan juga cukup sigap menjaga kondisi forum, terlebih saat daring seperti ini, kami tim tentor sering terkendala jaringan” Tutur Dewi.
Kendala yang di hadapi oleh kedua pemateri ini masih sama yaitu, kepasifan peserta dalam hal bertanya, namun kedua pemateri juga berharap bahwa “Masih banyak hal yang bisa dikembangkan dari acara ini. Perlu diadakan evaluasi lebih lanjut terkait peserta dan tentor/pematerinnya. Penelitian untuk menggali lebih jauh tentang acara ini sangat perlu dilakukan agar pengembangan kedepannya sesuai sasaran” Ujar dewi.
(Sal, Faw)
Posting Komentar