Sumber : Merdeka.com |
Mahasiswa bukan lagi sebatas remaja yang duduk diam di bangku menanti kelas berakhir. Semakin ke depan mahasiswa kian memegang peran penting dalam penggerak pembangunan bangsa, khususnya di sektor ekonomi. Beberapa dari mereka mengadu nasib dengan membuka usaha dan berbisnis dengan modal yang sebenarnya terbatas. Mulai dari usaha kecil berjualan makanan di kampus, hingga membuka lapak di berbagai situs belanja online. Dengan bekal ide dan usaha, kini mahasiswa berpenghasilan mandiri bukan lagi sekedar fiktif .
Bersamaan dengan informasi terbaru dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun ini. Pada bulan Februari 2018, tercatat jumlah pengangguran di Indonesia berkurang sebanyak 140.000 jiwa. Ini merupakan berita baik bagi bangsa Indonesia dalam segi peningkatan sumber daya manusia yang produktif. Namun, kenyataannya jumlah kumulatif pengangguran di Indonesia sendiri masih menyentuh angka enam juta jiwa. Angka ini secara tidak langsung menjadi beban pemerintah di sektor perekonomian, karena pemerintah harus menggelontorkan dana tunjangan sosial. Enam juta jiwa yang tidak mempunyai pekerjaan ini, tentunya bukan suatu permasalahan yang sederhana.
Bila dihubungkan, mahasiswa entrepreneur berkemungkinan besar dapat terus mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Dengan ide inovatif dan didukung dengan fisik yang tangguh, bukan tidak mungkin jika kelak mereka yang saat ini berstatus mahasiswa menjadi juragan yang mempekerjakan banyak karyawan. Dengan begitu, angka pengangguran dapat terserap oleh dunia kerja.
Namun, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang memiliki ketakutan untuk memulai usaha, salah satunya adalah takut akan konsekuensi kegagalan. Mereka dari awal menerka-nerka bagaimana kelak jalannya usaha yang dirikan, dan pada akhirnya berujung pesimis akan nasib mereka sendiri. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dan pastinya juga dirasakan oleh semua orang yang hendak berwirausaha untuk pertama kalinya. Tapi seharusnya hal itu tidak lantas menyurutkan niat untuk mencoba menjalankan suatu bisnis.
Sebagai contoh, Bambang Mustari Sudino atau lebih akrab disapa Bob Sadino, seorang pengusaha asal Indonesia sekaligus pemilik usaha Kemfood dan Kemchic dalam beberapa kesempatan telah membagikan sedikit wejangannya untuk calon wirausahawan. Menurutnya, kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Ia juga mengatakan kalau kita mencari untung duluan, usaha belum tentu dilakukan karena takut rugi. Tapi kalau mencari rugi, usaha pasti dilakukan karena tidak takut untung.
Entrepreneur sukses juga memulai segalanya dari nol. Berbekal pengetahuan dan kegigihan, mereka mencoba membuat hidup mereka lebih bermakna bagi diri mereka sendiri dan juga bermanfaat bagi orang lain. Karena sebaik-baiknya orang ialah orang yang berguna bagi sesamanya. Namun, semua kembali lagi kepada kebebasan mahasiswa dalam mengekspresikan diri mereka. Apakah mereka berani terjun mengambil resiko atau lebih memilih tetap duduk manis di titik kenyamanan. (Ana)
Posting Komentar